Friends and Schoolmates of PBH Kolese Loyola Semarang • Image 14 of 63

Friends and Schoolmates of PBH Kolese Loyola Semarang2005

Previous | Archive | Next
Menikmati pemandangan Merbabu - Merapi di Ketep Pass : Friday : 08. July 2005 « previous next »

Menikmati pemandangan Merbabu - Merapi di Ketep Pass

Friday : 08. July 2005

Tan Hak Liam (Yos Effendi Susanto) (3C 1969 Kollege Loyola) dan Esther (isteri Yos Susanto) sedang menikmati pemandangan di Ketep Pass, antara Gunung Merbabu dan Merapi, 10 - 15 km dari Muntilan. 8 Juli 2005.

Filed under: 2005
Taken: Friday, July 8 2005, 13:16
Flash: On
Exposure: 1/616 sec
Aperture: F/4
ISO: 160
White Balance: Auto
Exposure Compensation: +0.0 ev
Caption: Tan Hak Liam (Yos Effendi Susanto) dan Esther sedang menikmati pemandangan di Ketep Pass, antara Gunung Merbabu dan Merapi, 10 - 15 km dari Muntilan. Juli 2005
Category: Friends
Copyright: Yos Effendi Susanto (c)

1 Comment “Menikmati pemandangan Merbabu - Merapi di Ketep Pass”

Yos Effendi Susanto
November 19, 2006 10:08

Dari: Yos Effendi Susanto (Tan Hak Liam)
Kepada: Arief Kusnanto (Poey Boen Hauw)
Sabtu, 28 Oktober, 2006

Hauw, kaget juga ini dapat email dari mu. Seumur-umur, baru kali ini dapat email dari orang yang telah berhasil mencapai kedamaian abadi. Tapi, itu kaget yang menyenangkan. Tentu kau sudah bertemu Soe Hok Gie, yang sudah pergi jauh ke damaian beberapa tahun sebelum kau. Kan kata Freddy, kau waktu mendaki Pangrango, pakai map "militer". Itu kan map yang dipakai S Hok Gie juga, seperti yang ia tulis dalam kisahnya. Hauw, mestinya kau tentu juga telah membaca puisinya Hok Gie tentang Pangrango, yang sedikit banyak melukiskan juga perasaanmu, mengapa engkau senang mendaki Pangrago berkali-kali:

Mandalawangi – Pangrango

Senja itu ketika matahari turun kedalam jurang-jurangmu, Aku datang kembali / Kedalam ribaanmu dalam sepimu dan dalam dinginmu.

Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna / Aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan, Dan aku terima kau dalam keberadaanmu / Seperti kau terima daku.

Aku cinta padamu Pangrango yang dingin dan sepi / Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada / Hutanmu adalah misteri segala /Cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta.

Malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi / Kau datang kembali / Dan berbicara padaku tentang kehampaan semua.

Hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda tanya / Tanpa kita mengerti tanpa kita bisa menawar / Terimalah dan hadapilah.

Dan diantara ransel-ransel kosong dan api unggun yang membara / Aku terima itu semua melampaui batas-batas hutanmu melampaui batas-batas jurangmu.

Aku cinta padamu Pangrango / Karena aku cinta pada keberanian hidup. (19/7/1966, Soe Hok Gie)

Kali ini, sekian dulu ya Hauw, suatu saat pasti kita semua reuni dengan mu.
yos.









   Remember me
Hilang   Schoolmates   RIP   Return to Main Menu