Friends and Schoolmates of PBH Kolese Loyola Semarang • Image 36 of 65

Friends and Schoolmates of PBH Kolese Loyola Semarang2000 - 2004

Previous | Archive | Next
Be Swan Bing (F.X. Franz Bintoro) : Sunday : 27. April 2003 « previous next »

Be Swan Bing (F.X. Franz Bintoro)

Sunday : 27. April 2003

Arianto Kusumadjaja (Liem Swan Bie):
27 April 2003. Hallo2, ini ada iklan Duka Cita di Kompas Senin 21 April 2003. Salam, Arianto.


Filed under: 2000 - 2004

1 Comment “Be Swan Bing (F.X. Franz Bintoro)”

Sie Oen Hok
April 28, 2007 12:42

Kenangan bersama Swan Bing sejak kelas 4 SD.
Saya baru mendengar kematiannya beberapa hari yg lalu. Saya baru saja pulang dari Europe utk 2-1/2 minggu.
Sebelum berangkat ke Europe saya sempat bicara dengannya via tilpun (seminggu sebelum kematiannya). Dia bilang tak bisa ngomong banyak(sesak napas) tapi mau banyak dengar saja. Saya bilang setelah pulang dari Europe, saya harapkan saya mampir ke Calgary utk. Menengoki, tapi sayang dia sudah pergi dahulu.
Kenal Swan Bing sejak kelas 4 SD St.Jusuf. Sebetulnya saya mulai kelas 0,sekelas dengan adiknya (Swan Djong) tapi S.Bing tak naik kelas, lalu kelas 4 kita jadi sekelas. Dia jadi “boss” nya kelas. Kita sama2 seangkatan dengan Hwie Hauw, Kian Tjing, Thiam Hok, Sulis, Som Boan, Som Lam, Djien An, Ping Liang,Bian Swie, Tjoan Liang, etc., etc., etc.
Sering naik sepeda bersama, berkunjung kerumah masing2; juga hobby kita naik sepeda ke Candi.
Pernah juga ke tempatnya Djien An, lihat2 process pembuatan jamu Djago.
Selain dekat dengan Swan Bing saya juga kenal betul dengan adik2-nya: S.Djong, S.Hong and S.Yoe, kita dulu waktu istirahat selalu playonan dihalam sekolah denganya. Aku tak punya adik, jadi suka sekali ganggu2 adik kelas. Termasuk juga adiknya Hwie Hauw, adik2nya Som Boan, etc.
Kalau tak salah, waktu kelas 4 itulah, ayahnya meninggal dunia. Sedih sekali, dia masih kecil juga masih ada 4 adik2nya, serta kakak2-nya. Salut sekali dengan ibunya, harus menanggung seluruh keluarga selama ber-tahun2. Betul2 beban yang berat buat ibu rumah tangga dengan tanggungan keluarga besar.
Kejadian yg tak pernah saya lupa: Rumah keluarga Dr. Be Tiang Hien tepat didepan sekolah kita St. Jusup. Waktu aku kelas 1, suatu hari saya sakit mules2, akhirnya “ngobrok”, terpaksa cari ganti celana. Oleh ibu guru kita, saya dapat dicarikan pinjaman celananya Swan Djong .
Belajar merokok: Mungkin kelas 5?, kita naik sepeda ke Candi Baru, ke-rumahnya Don Hardy, teman sekelas, orang Indo Belanda, rumahnya besar sekali pekarangannya. Banyak pohon jambu, kita manjat pohon metik jambu klutuk. Sampai diatas pohon jambu, coba2 merokok. Sialnya ketahuan kakak perempuan-nya, kita disuruh turun, untung dia baik, supaya tak ketahuan bau rokok, dia bilang mesti minum kopi. Dia bikin kopi buat kita.
Kelas 1 SMA: dasar dia suka banyolan, suatu saat waktu pelajaran Analit (Ibu Dartini), giginya dibungkus sama kertas gerenjeng kertas rokok. Lalu dia meringis-ringis ke-mana2, kelihatan gigi “perak-nya” Dia tak sadar bahwa ibu Dartini juga lihat kejadian itu. Akhirnya guru kita tak sempat marah, malah tertawa tersipu-sipu.
Saya pernah cerita sama Anak2 kita ttg. Ini. Setiap kali kita ngomong ttg. S.Bing anak2ku selalu teringat ttg. Gigi “perak” nya.
Bakat musik: waktu SD dia ikut les Biola dan mungkin juga instrument lain. Juga banyak ikut kegiatan2 kepanduan dan Legio Maria, etc.
Setelah lulus SMA, dia ke Jerman., Setelah pulang dari Jerman kita sempat ketemu di kereta api Senja Semarang-Jakarta.
Kalau tak salah ??waktu itu dia cerita punya girl friend (sekarang Linda istrinya), sekolah di Dr. Mustafa Jakarta, kedokteran gigi, dikenalkan oleh teman SD kita Tjioe Kiem Hwat yg kebetulan juga satu universitas dengan Linda?.
Ketemu lagi di Edmonton, tahun 1989 beberapa bulan setelah saya menetap di Vancouver; kita Cuma sempat ketemu di airport Edmonton waktu itu hanya singgah di airport Edmonton, saya harus balik ke Vancouver, tak nginap di Edmonton.
Setelah itu kita hanya kontak via tilpun dan e-mail.
Terakhir ketemu beberapa tahun lalu (3 tahun lalu?), waktu itu S.Bing & Linda ke Vancouver; kita sempat ngomong2, bernostalgia, makan malam bersama, saya tak tahu kalau dia tak begitu suka masakan Jepang yg mentah2, dia pesan masakan yg di masak.Utk pertama kali saya ketemu Linda, juga buat S.Bing ketemu Irene, istriku.
Swan Bing orang-nya , sangat supel, periang, suka guyon, setahu saya, tak pernah marah2. Sayang sekali sudah pergi meninggalkan kita.
Buat Linda & anak2, semoga tabah, kita semua ikut berduka cita. Relakanlah dia pergi, kalau tidak dia juga akan menderita karena sakitnya.

You should be proud of him, he is a very nice person he is a real gentlemen.

Salam & keep in touch.
Oen Hok & Family.









   Remember me
Hilang   Schoolmates   RIP   Return to Main Menu